Etika (FILSAFAT BIDANG MORAL)
Etika (FILSAFAT BIDANG MORAL)
SEBAGAI CABANG FILSAFAT
Berawal dari filsafat yunani, yang dimulai dengan
filsafat alam.
Dilanjutkan dengan filsafat manusia.
Pembahasan tentang manusia berkembang dari konteks
keberadaannya, dan mulai mempertanyakan bagaimana manusia harus hdup agar
hidupnya baik (Filsafat Moral).
Sebagai filsafat, etika bertanya tentang yang
harus atau tidak boleh dilakukan, tentang yang baik dan yang buruk untuk
dilakukan.
Pengertian
etika
Secara
etimologis ‘ethos’(yunani) = adapt kebiasaan; cara bertindak.
Sebagai ilmu : refleksi kritis, metodis dan
sistematis tentang tingkah laku manusia.
Sifat
fisiologisnya : melampaui data daktual. Bertanya tentang yang harus dan tidak
boleh, yang baik dan yang buruk.
Pembagian etika
Etika deskriptif.
Etika normative.
·
Etika umum : prinsip moral dasar.
·
Etika khusus : etika terapan.
Fungsi Etika
Memberi orientasi kritis dan rasional
dalammenghadapi pluralisme moral, yang diakibatkan oleh :
·
Adanya aneka pandangan moral.
·
Adanya gelombang modernisasi.
·
Munculnya bebagai ideologi.
Tugas pokok etika mmepelajari
norma-norma yang dianggap berlaku.
Mempersoalkan hak dari setiap
lembaga normatif.
Mengarahkan orang untuk :
·
Kritis dan rasional.
·
Percaya pada diri sendiri.
·
Bertindak sesuai yang dapat dipertanggung jawabkan
secara moral.
Etika dan etiket
Persamaan
Keduanya menyangkut perilaku
manusia.
Keduanya mengatur perilaku
manusaia secara normatif
Perbedaan
Etiket menyangkut cara, etika
menyangkut boleh atau tidak boleh suatu tindakan dilakukan.
Etiket berlaku dalam
pergaulan. Etika tetap berlaku, dengan atau tanpa kehadiran orang lain.
Etiket lebih bersifat relatif,
etika lebih bersifat absolut
Etiket : penampilan lahiriah,
etika penampilan batiniah
Etika dan Moralitas
Moralitas
Sistem nilai (tradisi
kepercayaan dalam agama dan kepercayaan)
Sistem nilai ini terkandung
dalam ajaran, diwariskan turun temurun
Sebagai petunjuk konkret
mausia dalam menjalankan hidupnya
Etika
Sebuah refleksi kritis dan
rasional tentang nilai, ajaran dan pandangan-pandangan moral
Moralitas adalah seuah ajaran,
sedangkan etika adalah sebuah ilmu (ilmu tentang moralitas)
Etika dan Agama
Agama mendasarkan diri pada
wahtu, sedangkan etika pada rasio
Orang beriman menemukan orientasi dasar
kehidupannya dalam agamanya. Etika membantu memberi orientasi rasional terhadap
iman
Secara khusus etika diperlukan untuk dua hal
berikut:
·
Mengatasi interpretasi yang berbeda-beda atas
ajaran-ajaran moral yang termuat dalam wahyu
·
Membantu pemecahan masalah-masalah moral yang baru muncul
kemudian yang tidak secara langsung disinggung dalam wahyu
Nilai pada umumnya
Nilai : sesuatu yang baik, yang dianggap berharga,
yang memiliki suatu arti
Nilai didahului oleh fakta
Nilai berkaitan dengan subyek
Nilai bersifat prktis-pragmatis
Nilai hanya secara potensial ada dalam diri obyek
Nilai moral
Ada bermacam-macam nilai
Nilai moral sebagai nilai paling tinggi
·
Berkaitan dengan tanggung jawab
·
Berkaitan tuntutan hati nurani
·
Mewajibkan secara mutlak
·
Perlu diterapkan pada nilai-nilai (umum)
Norma pada umumnya
Kaidah pertimbangan penilaian.
Mengandung saksi dan pahala.
Jenis-jens norma perilaku
Norma khusus : norma teksnis
dan permainan, bersifat sementara untuk mencapai tujuan tertentu .
Norma umum : norma sopan santun, norma hukum dan
norma moral.
Kekhususan norma moral
Mulai berlakunya tidak dapt dipastikan.
Belum tentu dapat dipaksakan dan dituntut
pelanggarnya.
Menentukan baik-buruknya perilaku dai sudut etis.
Sebagai norma tertinggi.
Tidak dapt dicabut walau semakin sedikit orang
yang menghayatinya.
Bisa bentuk positif atau negatif.
Sifat-sifat khas norma moral
Kemutlakan norma moral .
Pandangan dan praktek etis yang berbeda-beda dalam
pelbagai kebudayaan dapat menimbulkan relativisme moral. Akan tetapi
relativisme ini tidak taham uji karena beberapa konsekuensi berikut:
·
Tidak mengakui perbedaan mutu etis antara berbagai
kebudayaan
·
Tolak ukur penilaian etis bagi perilaku siatu masyarakat
hanya berdasarkan kaidah-kaidah moral (budaya, kebiasaan) masyarakat itu.
·
Tidak mungkin terjadi kemajuan dalam bidang moral
Objektivitas norma moral
·
Ada sifat subjektivitas norma moral
·
Nilai dan norma moral tidak ditentukan oelh selera
pribadi
·
Dapat dilakukan diskusi / dialog mengenai norma-norma
moral
·
Objektivitas norma moral tidak menghapus kebebasan
Universalitas norma moral
·
kalu absolut maka harus universal, berlakuu selalu dan
dimana-mana
·
mendapat tantangan dari etika situasi
·
etika situasi dalam bentuk ekstrim tidak tahan uji
Kaitan norma dan nilai
Norma sebagai ekspresi nilai.
Norma sebagai pelindung nilai.
Noram hanya pula arti karena ada nilai
dibelakangnya.
Norma dapat juga menyembunyikan atau mengaburkan
nilai.
Pola pelaksanaan norma
Imperatif hipotesis
·
Bersyarat, untuk mencapai tujuan tertentu
·
Berdasarkan pengalaman
Imperatif kategoris
·
Tidak bersyarat
·
Berlaku utuk segala keadaan
·
Tidak berdasarkan pengalaman
Hati nurani
Pengertiannya
Kesadaran akan kewajiban berhadapan dengan
sistuasi konkret yang saya hadapi kini dan disini.
Berkaitan dengan adanya kesadaran (conscientia =
bersama dengan, turut mengetahui) tentang perbuatan dan tentang pelaku (diri
sendiri).
Semacam instansi dalam bati kita, yang menilai
dari segi moral perbuatan-perbuatan yang kita lakukan
Cara berfungsinya
Sebagai vindex : menilai perbuatan yang telah
berlangsung
Sebagai index : menilai perbuatan yang akan datang
Sebagai ludex : menilai perbuatan yang sedang
dilakukan
Kemutlakan hati nurani
Tuntutannya mutlak, tidak dapat di tawar-tawar.
Memerintahkan tanpa syarat (imperatif kateoris).
Mengikuti hati nurani merupakan hak dasar bagi
setiap orang.
Hati nurani adalah norma terakhir bagi
perbuatan-perbuatan kita.
Hati nurani bisa keliru
Tuntutannya mutlak tapi belum tentu benar (bisa
benar bisa salah).
Perlu dibedakan :
·
Saat sebelum keputusan diambil
·
Saat keputusan diambil
Rasionalitas kesadaran moral
Adanya perbedaan pandangan
dalam masalah-masalah moral.
Tidak berarti kesadarna moral
itu irrasional. Penyebab di perbedaan pandangan itu bisa diterangkan.
Terbuka untuk perdebatan,
pembenaran dan penyangkalan.
Kurt
baier “ The moral point of view”. Suatu jalan untuk mengatasi perdebatan
permasalahan moral, dengan mengikutsertakan beberapa syarat.
Sifat personal dan Adipersonal hati nurani
Bersifat personal
·
Selalu berkaitan erat dengan pribadi yang bersangkutan
·
Hanya memberi penilaiannya tentang perbuatan saya sendiri
Bersifat Adipersonal
·
Hati nurani (Nur = cahaya) berarti hati yang diterangi
·
Terhadap hati nurani seakan kita menjadi “pendengar”
·
Mempunyai aspek
transenden, yang melebihi pribadi kita
·
Karena aspek adipersonal ini, hati nurani memiliki
dimensi religius
Penentuan baik buruk , benar
salah
Perbuatan yang dilakukan atas
desakan hati nurani belum tentu secara objektif juga baik.
Yang sebenarnya mau
diungkapkan bukanlah baik buruknya perbuatan itu sendiri, melainkan bersalah
tidaknya si pelaku.
Maka kita tidak pernah boleh
bertindak bertentangan dengan hati nurani kita.
Akan tetapi manusia wajib juga
mengembangkan hati nuraninya dan seluruh kepribadian etisnya samapi menjadi
matang dan seimbang (yang subjektif dan objektif menjadi sama).
Hati nurani dan super ego
Struktur kepribadian manusia
menurut sigmund freud
·
Id(Es) : ang bawah sadar
·
Super ego / ideal ego (Uberic/Idealich) : ambang
kesadaran
·
Ego (Ich) : ruang dan puncak kesadaran (unsur
rasionalitas / menegerti ada pada lapisan ego)
Kesadaran moral : untutan
super ego dan terutama keterbuakaan ego terhadap seluruh realitas dengan segala
nilai-nilainya.
Kebebasan dan tanggung jawab
Pengertian kebebasasan
Kemampuan menentuan diri sendiri tanpa dihalangi
oleh pihak lain
Dua bentuk kebebasan
1.Kebebasan eksistensial : bebas untuk menentukan
diri snediri ( sifatnya positif = bebas untuk ...) jenis:
kebebasan jasmani : bebas
bergerak secara fisik.
kebebasan rohano : Bebas
berfikir dan menghendaki sesuatu.
keduanya saling berhubungan.
Makna kebebasan eksistensial
Mampu mewujudkan apa yang dikehendakinya.
Dapat menentukan tindakannya sendiri dan apa yang
mau diperbuatnya.
Dapat memilih antara berbagai kemungkinan yang
terbuka baginya.
Mampu menentukan dirinya sendiri (otonom).
Sebagai ungkapan martabat manusia.
2. Kebebasan sosial :Bebas dari hambatan dri pihak
lain ( sifatnya negatif = bebas dari ...) Jenisnya :
Kebebasan jasmani : kemungkinan untuk bertindak
tidak dibatasi oleh paksaan fisik.
Kebebasan rohani : tidak
mengalami tekanan atu ancaman.
Kebebasan normatif : tidak
berada dibawah suatu aturan (norma).
Pembatasan kebebasan
Secara jasmani : dengan
paksaan fisik, secara rohani : dengan tekanan, secara normatif : dengan aturan.
Pembatasan secara fisik dan
psikis : meniadakan kebebasan ekstensial.
Pembatasan secara normatif:
tetap menghargai kebebbasan ekstensial manusia (pembatasan wajar).
Alasan pembatasan normatif ini
:
·
Hak atas kebebasan yang sama
·
Kepentingan bersama
Untuk menguatkan norma : perlu
ada sanksi (hukum).
Sanksi yang dapat diambil : tindakan fisik (atau
materi).
Manipulasi psikis (tekanan, ancaman, hasutan)
tidak dibenarkan, karena merusak manusia dari dalam.
Kebebasan eksensial dan tanggung jawab
Kebebasan sosial berarti bahwa masyarakat
meyediakan ruang gerak bagi kebebasan ekstensial kita.
Kebebasan ekstensial berarti bahwa kita mengisi
ruang itu ( dengan sikap dan tindakan) yang bertanggung jawab.
Kita perlu terutama : tidak merusak hak da
kebahagiaan orang lain(negatif) melaksanakan kewajiban serta apa yang
diharapkan dari kita (positif).
Makin bertanggung jawab makin bebas
Melaksanakan tanggung jawab atau kewajiban
objektif = mmebuat tidak bebas ?
Menolak bertanggung jawab berarti menolak
melakukan apa yang sudah dia sadari sebagai yang baik, yang bernilai dan sekaligus
yang harus dia lakukan
Mengapa orang menolak tanggung jawab ? karena dia
tidak mampu melepaskan diri dari segala hambatan yang membelengunya.
Menolak bertangung jawab tidaklah mmebuat orang
lebih bebas. Kebebasan justru semakin menemukan dirinya dalam bertanggung jawab.
Hak dan kewajiban
Pengertian hak
Suatu klaim yang sah dan benar.
Wewenang secara etis.
Suatu panggilan kepada kehendak orang lain.
Hak legal dan hak moral
Hak legal : didasarkan atas
hukum.
Hak moral : didasarkan atas prinsip etis.
Keduanya saling berkaitan.
Hak khusus dan hak umum
Hak khusus : timbul dalam suatu relasi atau fungsi
khusus
Hak umum : dimiliki manusia tanpa kecuali (hak
aqzasi)
Hak negatif dan hak positif
Hak negatif : hak melakukan atau memiliki sesuatu
tanpa boleh dihalangi
Contoh : hak atas kehidupan, kesehatan, milik,
keamanan , dsb.
Dibedakan hak negatif aktif dan hak negatif pasif.
Hak positif : berhak bahwa orang lain berbuat
sesuatu untuk saya.
Contoh : hak atas pendidikan, makanan, pekerjaan
yang layak, pelayanan kesehatan, dsb.
Hak individual dan hak sosial
Hak individual : dimiliki oleh
individu (terhadap negara). Dan harus dihargai oleh negara.
Hak sosial : dimiliki sebagai
anggota masyarakat bersama anggota masyarakat yang lain.
Adakah hak bersifat absolut?
Disebut absolut : berlaku
mutlak, tanpa pengecualian, serta tidak mungkin mengalami konflik dengan
hak-hak lain.
Beberapa pendapat :
Tidak absolut,karena
terjadinya konflik antara hak-hak
Hanya berlaku prime facie saja.
Contoh hak atas kehidupan dan kebebasan.
Penting tapi
tidak absolut
Mendekati absolut adalah hak-hak negatif pasif,
karena tidak perlu konflik dengan hak-hak yang lain.
Contoh : tidak dikenakan siksaan kejam ( namun ini
bukan tanpa kesulitan juga).
Hak-hak positif pasti tidak absolut
Hubungan antara hak dan
kewajiban
Dipandang dari segi kewajiban.
Ada korelasi, tetapi tidak
selalu ( kewajiban tidak selalu sepadan dengan hak orang lain).
John Stuart Mill membedakan
anatara kewajiban sempuna dan kewajiban tidak sempurna.
Dipandang dari segi hal
Ada korelasi, tetapi tidak selalu.
Hak negatif hampi sesalu sesuai dengan kewajiban
orang lain.
Hak positif tidak selalu demikian (terutama
hak-hak sosial).
Kewajiban terhadap diri sendiri
Hak selalu dalam kaitan dngan orang lain ( tidak
ada hak terhadap diri sendiri).
Ada kewajiban terhadap diri sendiri.
·
Selalu dalam hubungan dengan oranglain
·
Sebagai suatu kemungkinan ( dimensi religius)
Menjadi manusia yang baik
Kebaikan pada umumnya : netral .
Kebaikan moral : mmebuat manusia lebih baik sebagai
manusia.
Kebaikan moral manusia
Melaksanakan kewajiban (etika kewajiban).
Perbuatan dinilai berdasarkan norma/prinsip moral.
Yang dinilai adalah perbuatan satu demi satu .
Kebaikan dilihat sebagai ketaatanpada norma (melaksanakan
kewajiban)
Berbuat sebagai keutamaan (Etika keutamaan)
Tidak menyoroti perilaku satu demi Satu.
Yang dinilai baik atau buruk adalah orangnya (
dengan menyoroti sifat wataknya), bukan perbuatannya.
Dalam
kewajiban ditanya : what should i do ? (saya harus berbuat apa).
Dalam
keutamaan ditanya : what kind of person should I be ? (saya harus menjadi orang
yang bagaimana).
Keutamaan
(virtus, latin) suatu kualitas jiwa yang selalu kecendurang kea rah yang baik.
Kaitan
kewajiban dengan keutamaan
Saling
membutuhkan dan melengkapi (prioritas keutamaan).
·
Usaha mengikuti
prinsip/aturan moral perlu disertai sikap tetap manusia untuk hidup sesuai
prinsip/moral itu.
·
Tingkah laku
lahiriah diarahkan oelh keutamaan yang melekat pada batinnya.
Pentingnya
kewajiban (norma moral) .
Terutama
dalam dilema moral perlu mendasarkan diri pada prinsip moral.
Syarat
yang harus dipenuhi untuk suatu perbuatan baik
Tujuan
: harus baik
Cara
yang ditempuh (perbuatan) : harus baik
Keadaan
sekitar (circumstances) : harus baik
Keutamaan
dan watak moral
Keutamaan
: disposisi watak yang memungkinkan seseorang bisa bertingkah laku secara moral
Keutamaan
berkaitan dengan kehendak : membuat kehendal cenderung ke arah tertentu
Keutamaan
diperoleh dari hasil pembiasaan (= hasil latihan)
·
Tidak dimiliki
sejak lahir
·
Terutama melalui
pendidikan dan tindakan korektif
·
Berlangsung “
melawan arus”
·
Dibedakan dengan
sifat watak non-moral yang dimiliki secara “alamiah”
Keutamaan
dan ketrampilan
Persamaan
:
·
Sama sama
diperolehh melalui latihan, juga berciri korektif
·
Sifat watak
non-moral (alamiah) sama-sama dapat membantu, ketrampilan dan keutamaan
Perbedaan
:
·
Dalam hal
kemampuan melakukan perbuatan
·
Perihal tindakan korektif dalam mengatasi kesulitan
didalamnya
·
Dalam hal cara memperolehnya
·
Berkaitan dengan hal mmebuat kesalahan
Keutamaan / kebajikan pokok
·
Kebijaksanaan
·
Keberanian
·
Pengendalian diri
·
keadilan
Teori etika normatif
Pertanyaan dasar : menrut norma manakah kita
seharusnya bertindak ? atau : manakah tolak ukur objektif pertanggung jawaban
moral kita ?
Teori Teleologis
Ajarannya : betul salahnya suatu tindakan
tergantung dari akibat-akibatnya
Kelemahannya :
·
Menghilangkan dasar kepastian
·
Kurang tegas dalam memberi jawaban
·
Kadang menghalalkan segala cara
Jenisnya
1. Hedonisme (hedone = kenikmatan)
Ajarannya : yang baik bagi dirinya sendiri adalah
yang membawa kenikmatan / kesenangan
Kritik : bersifat egois dan tidak mencukupi
sebagai pertanggung jawaban moral suatu tindakan
2. Eudemonisme (eudaimonia = kebahagiaan)
Ajarannya : yang baik bagi manusia adalah yang mmebuat
dia bahagia
Jalan pikirannya : manusia dalam bertindak ada dua
tujuan :
·
tujuan demi tujuan selanjutnya
·
tujuan demi dirinya sendiri (kebahagian)
Menurut Aristoteles :
Kebahagiaan dicapai dalam
melakukan sesuatu , yakni dengan mengembangkan secara optimal segala potensi
yang ada pada kita
Tindakan itu (tiga bentuk
hidup) ialah :
·
Hidup mencari nikmat
·
Hidup berpolitik
·
Hidup berfilsafat
Kritik : selai egois juga
tidak mencukupi sebagai pertanggung jawaban moral suatu tindakan
3. Utilitarisme ( Utilitas =
berguna)
Ajarannya : yang baik adalah
yang membawa manfaat bagi orang banyak
Keunggulannya : tidak bersifat
egois, melainkan universal
Kelemahannya : tidak menjamin
keadilan dan hak-hak manusia
Teori Deontologis (deon =
wajib)
Ajarannya : baik buruknya suatu
tindakan tidak tergantung akibatnya, melainkan ada cara bertindak yang begitu
saja wajib atau dilarang.
Kelemahannya :
·
Sifat mengharuskannya
·
Bisa fanatisme buta
Deontologis peraturan
Ajarannya : norma moral
berlaku begitu saja (menurut Immanuel kant, berlaku imperatif katagoris)
Kesulitan :
·
Tentang nilai suatu tindakan yang berasal dari suatu
kecenderungan spontan dan motif berbuat baik
·
Tentang tanggung jawab manusia terhadap akibat dari
suatu tindakan
Jalan keluar :
Immanul Kant : bertindaklah
sedemikian rupa sehingga orang lainpun dapat bertindak demikian
Willian D Ross : harus dibedakan kewajiban yang berlaku prima
facie dan kewajiban yang sebenarnya
Deontologis tindakan (disebut
juga etika situasi)
Ajarannya : setiap situasi
adalah unik
·
Yang baik adalah yang baik dalm situasi tertentu
·
Membedakan norma moral umum dan norma moral konkret
Kritik : tindakan sesuai dengan rasionalitas
kesadaran moral
Kesimpulan : dari semua teori penting yang dibahas
tidak terdapat satu sistem pun sama sekali memuaskan, yang bisa menjadi jawaban
satu-satunya atas pertanyaan dasar kita.
Kaidah dasar moral
Kaidah sikap baik
Sebagai landasan dari semua norma moral
·
Harus membuat yang baik dan mencegah yang buruk
·
Selalu bersikap baik terhadap siapa dan apa saja
·
Berbuat baik = memandang seseorang / sesuatu tidak
hanya sejauh berguna bagi saya
·
Pelaksanaannya tergantung apa yang baik dalam situasi
konkret
Menghadapi dilema : Harus
memilih yang ada kelebihan maksimal dari akibat baik dibanding akibat-akibat
buruk (meminimalkan akibat-akibat buruk)
Kaidah keadilan
Kaitan dengan sikap baik
·
Mengandaikan kaidah sikap baik
·
Perlu berbuat baik secara adil
·
Keadilan menjamin pelkasanaan kebaikan dengan benar
Pengertian keadilan
Sederhana : Memberi kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya
Lebih dasar : Memberi perlakuan yang sama terhadap
orang lain
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Keadilan (seperti halnya sikap baik) bermaksud
membahagiakan orang lain.
Perbedaan dalam kemampuan dan kebutuhan orang
membenarkan perlakuan yang berbeda.
Perumusan lebih rinci :
Mmeberi perlakuan yangsama terhadap orang lain
berarti :
Memberi sumbangan yang relatif sama terhadap
kebahagiaan mereka, diukur pada kebutuhan mereka
Menuntut dari mereka pengorbanan yang relatif
sama, diukur pada kemampuan mereka
Kesimpulan :
·
Kesamaan sumbangan kearah kebahagiaan orang lain dan
kesamaan beban yang harus dipikul kepada mereka tidak dimaksudkan dalam arti
sama rata.
·
Kaidah keadilan
mengandung arti : Memberi perlakuan yang sama kepada semua orang dalam
pembahagiaan dari pada yang baik dan yang buruk, dalam pemberian bantuan,
tugas-tugas dan fungsi sosial, dengan mmeperhatikan kebutuhan dan kemampuan
mereka.
·
Perbandingan antara kedua kaidah dasar
kaidah sikap baik berlaku untk
apasaja yang ada : kaidah keadilan hanya berlaku untuk manusia (makhluk berakal
budi).
menerapkan yang satu tidak boleh
melanggar yang lain.
Keduanya hanya berlaku prima
facie.
Kedua-duanya berdiri sendiri.
Kaidah hormat terhadap diri sendiri
Maksudnya atau pengertiannya
Berdasarkan pada
faham bahwa manusia adalah “ pesona”
Wajib untuk
mmeperlakukan diri sendiri sebagai sesuatu yang bernilai pada dirinya sendiri.
Dua arah :
Tidak membiarkan diri diperlakukan tidak baik.
Tidak
membiarkan diri terlantar.
Kesimpulan :
Kewajiban terhadap orang lain (kaidah sikap baik
dan keadilan) mesti dibarengi oleh perhatian yang wajar terhadap diri sendiri.
Dalam berbuat baik dan adil kepada orang lain, kita tidak membuang diri kita
sendiri.
Dasar dari kaidah dasar
·
Ketiga kewajiban dasar terdahulu adalah sebagai jaminan
pelaksanaan dari dua nilai paling tinggi dan fundamental, yaitu nilai dari apa
saja yang ada dan nilai tak terhingga dari setiap makhluk berakal budi.
·
Oleh karena itu :
Melaksanakan
kewajiban itu merupakan tuntutan kodrat.
Tidak
melaksanakan kewajiban = ingkar terhadap kodratnya.
·
Kedua nilai tadi berasal dari sumbernya yang paling
dasar. Maka kaidah ketuhanan adalah dasar dari kaidah dasar yang sebenarnya.
Pengatar etika terapan )Peluang dan tantangannya)
Perhatian yang semakin besar terhadap etika
Awal kebangkitan.
Mulai sekitar dekade 1960-an.
Tampil dalam bentuk etika terapan
(applied ethics).
Dua faktor pemicu utama dalam serempak.
Persoalan
etis yang ditimbulkan oelh kemajuan ilmu dan teknologi.
Gerakan
hak dipelbagai bidang.
Adanya tanda – tanda kejayaan etika.
Kesimpulan : etika terapan lahir ditengah suasana
yang jelas ditandai kepedulian etis yang luas dan mendalam.
Bidang garapan etika terapan
Pertanyan : etika terapan berbicara tentang apa?
Beberapa pembagianyang bisa dibuat :
Dua
wilayah yang disoroti, yaitu sudut profesi dan sudut masalah
Pembagian
lain kedalam mikro etika, dan juga meso etika (madya)
Pembagian
lain ke dalam etika individual dan etika sosial
Etika terpan dan pendekatan multi disipliner
Pentingnya kerjasama dengan ilmu-ilmu lain
(dibedakan dengan interdisipliner).
Didalammnya peranan ahli etika (etikawan) sangat
terbatas
Peranan sangat terbatas ini
mengakibatkan beberapa aplikasi
Pentingnya pendekatan kauistik
Maksudnya : Memecahkan
kaus-kasus konkret denga menerapkan prinsip-prinsip etis yang umum.
Alasan penggunaan kasuistik
Etika di depan ilmu dan teknologi
Ambivalensi kemajuan ilmu dan teknologi.
Masalah otonomi ilmu (teknologi) dan perjumpaanya
dengan nilai-nilai moral.
Pertanyaan : Apakah semua yang bisa dikerjakan
ilmu dan teknologi pada kenyataannya boleh dikerjakan juga?
Masalahnya : kalau tidak boleh, siapa yang
menentukan?
Adanya kesan : teknologi itu terkendali dan kebal
terhadap tuntutan etis.
Namun terdapat tanda-tanda
yangmenimbulkan harapan
Metode etika terapan
·
Adanya sikap awal : suatu sikap yang bisa pro, kontra
atau netral saja tentang masalah-masalah tertentu.
·
Perlu informasi yang memadai dan relevan tentang topik
itu.
·
Perlu berpegang pada norma-norma moral yang relevan
dengan topik itu
·
Proses pembahasan harus mematuhi tuntutan logis
rasional
Tentang kode etik profesi
Pengertian : suatu tingkah
laku moral suatu kelompok dalam masyarakat yang dirumuskan melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oelh seluruh
anggota kelompok itu.
Manfaat kode etik
·
Setiap klien mempunyai kepastian bahwa kepentingannya
akan terjamin.
·
Sebagai kompas penunuk arah moral bagi suatu profesi.
Hubungan dengan etika
·
Kode etik merupakan produk etika terapan.
·
Kode etik akan selalu didampingi oleh refleksi etis.
Supaya bisa berfungsi, maka:
·
Kode etik dibuat oleh kelompok profesi itu sendiri.
·
Harus menjadi hasil pengaturan diri (self regulation)
dari profesi itu.
·
Pelaksanaannya harus diawasi terus menerus.
Etika profesi
Profesi pada umumnya
·
Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan kelompok
·
Sebagai sumber utama nafkah hidup
·
Mengandalkan ketrampilam atau keahlian khusus
·
Melibatkan pribadi secara mendalam
Profesi Khusus / luhur
·
Hakekatnya : Penngabdian dan pelayanan kepada
masyarakat
·
Dijalankan sebagai panggilan
·
Contoh : dokter, pengacara, dll.
Ciri-ciri profesi (terutama profesi luhur)
·
Memiliki kemampuan yang dituntut untuk itu
·
Memilih kaidah dan standar moral yang tinggi
·
Mengutamakan pengabdian kepada masyarakat
·
Ada izin khusus untuk pelaksanaannya
·
Menjadi anggota suatu organisasi profesi
Kesimpulan : Kaum profesional adalah orang-orang
yang memiliki tolak ukur perilaku yang berbeda diatas rata-rata.
Prinsip –prinsip etika profesi
Sikap
tanggung jawab :
Terhadap
pelaksanaan pekerjaan itu dan hasil-hasilnya
Terhadap dampak dari pofesi itu
untuk kehidupan orang lain dan lingkungan masyarakat pada umumnya.
Hormat
terhadap hak orang lain (menjunjung tinggi keadilan)
Memiliki
otonomi dalam menjalankan profesinya
Etika profesi khusus / luhur
·
Etika profesi = Keseluruhan tuntutan moral yang harus ada
dalam pelaksanaan sebuah profesi.
·
Secara konkret hal itu terwujud dalam kode etik =
kumpulan kewajiban yang mengikat para profesional dalam parkteknya.
·
Memiliki idealisme tinggi dan realistis, yaitu sikap dan
tindakannya dilandasi oleh motivasi untuk mau melaksanakan hal-hal yang luhur
Menuju profesi luhur.
Apakah bisnis termasuk profesi luhur ?
1.Pandangan praktis realis
·
Tujuan dari bisnis adalah : Mencari keuntungan
·
Sangat didukung oleh milton friedman : Hanya
keuntunganlah yang menjadi satu-satunya motivasi dasar orang berbisnis.
Pertanyaan yang relevan disini
: Apakah buruk dari segi moral sekalpun kalau orang mencari keuntungan?
Friedman menjawab : Tidak! Alasannya?
2. Pandangan Ideal
·
Tujuan bisnis : Melayani kepentingan masyarakat.
·
Didukung sekali oleh Konosuke Matsushita
Fokus bukan keuntungan tapi
melayani kebutuhan masyarakat
Keuntungan tidak lain adalah
simbol kepercayaan masyarakat
Bisnis punya misi : meningkatkan
standar hidup masyarakat
Bisnis dilihat sebagai menjual
citra kepada masyarakat
Hal-hal yang perlu dikembangkan
Pertukaran timbal balik secara fair diantara piak
yang terkait
Memperjuangkan keadilan komutatif
Etika bisnis (Kaitan Etika dan Bisnis)
Pertanyaan : apakah antara
bisnis dan etika ada hubungan? Adakah etika bisnis?
Ada dua pandangan :
1. Antara bisnis dan etika
tidak ada hubungan sama sekali
·
Pandangannya : Dalam bisnis orang menyibukkan diri
dengan jual-beli, membuat produk dan menawarkannya untuk mendapat untung, tapi
orang tidak berurusan dengan etika atau moralitas.
·
Ungkapan-ungkapan yang senada dengan istilah diatas,
oleh Richard T. De George disebut sebagai “ Mitos Bisnis Amoral” (bukan
immoral)
·
Dasar pemikirannya
o Bisnis sama dengan
judi
o Bisnis punya aturan
sendiri
o Yang mematuhi
aturan moral dalam bisnis akan merugi dan tersingkir
·
Argumen pendukung
o Jika suatu praktek
secara legal diterima maka secara etis juga diterima
o Jika praktek itu
begitu umum, maka diangap sebagai ‘norma’ mengikat yang berlaku umum.
2. Prinsip Etika berlaku dalam
bisnis
§ Bisnis tidak seratus
persen sama dengan judi
o Sama dengan judi : berani
mengambil resiko, berani berspekulasi, berani bertaruh
o Beda dengan judi : yang
dipertaruhkan dalam bisnis jauh lebih luas dan dalam
§ Tidak benar bisnis punya
aturan sendiri lepas dari aturan sosial masyarakat pada umumnya. Alasannya:
o Bisnis adalah bagian
aktivitas penting dari masyarakat
o Bisnis adalah kegiatan
antar manusia
o Maka etika diperlukan
sebagai pemberi arah keputusan dan tindakan
§ Tidak benar bahwa yang
mematuhi aturan moral dalam bisnis akan merugi dan tersingkir dari persaingan
§ Bisnis yang sukses adalah
bisnis yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral
§ Harus dibedakan
antara legalitas dan moralitas
§ Etika tidak sama dnegan
ilmu empiris
§ Dalam kondisi tertentu
dibenarkan adanya penyimpangan dari segi etika, tapi tidak berarti bisnis tidak
mengenal etika
§ Berbagai aksi protes yang
terjadi dimana-mana menunjukkan bahwa banyak orang menghendaki dan mendambakan
agar bisnis dijalankan secara baik serta tetap mengindahkan norma-norma etika
Prinsip – Prinsip etika bisnis
§ Prinsip otonomi
§ Prinsip kejujuran
§ Prinsip berbuat baik
(positif) dan prinsip tidak berbuat jahat (negatif)
§ Prinsip keadilan : adanya
keseimbangan antara hak dan kewajiban
§ Prinsip hormat pada diri
sendiri
Masalah yang dihadapi dalam dunia bisnis
§ Standar moral para pelaku
bisnis masih sangat lemah
§ Pada tingkat perusahaan
sering terjadi konflik kepentingan
§ Tidak atau belum adanya
organisasi profesi bisnis dan manajemen yang berfungsi menegakkan kode etik
bisnis dan manajemen
§ Peralihan dari masyarakat
sedang berkembang menuju masyarakat maju
§ Adanya ketidak stabilan
politik dalam negeri
Etika Bisnis (tanggung jawab Sosial Perusahaan)
Status perusahaan
§ Status Legal : suatu
badan hukum, yang memiliki sejumlah hak kewajiban
§ Pertanyaan : adakah
tanggung jawab sosial moral perusahaan
§ Perusahaan sebagi
”pribadi” artifisial mungkin mempunyai tanggung jawab(legal dan sosial)
§ Tanggung jawab sosial
perusahaan, menurut Theodora Levitt, dibedakan:
o Tanggung jwab ekonomi :
memperbesar usaha dan mendapatkan keuntungan
o Tanggung jawab sosial :
urusan negara
Persoalan : dalam rangka memenuhi tanggung jawab
ekonominya, terdapat konsekuensinya, yang dari segi sosial dapat merugikan
masyarakat.
Argumen penentang adanya
tangung jawab sosial perusahaan
·
Tujuan bisnis = mengejar keuntungan sebesar-besarnya
:perlu efisiensi
·
Membuat perhatian
terpecah (target ekonomi dan sosial)
·
Biaya keterlibatan social akan memberatkan masyarakat
·
Bisnis sudah memiliki kekuatan yang memadai, tidak perlu
dukungan
·
Kurangnya tenaga terampil untuk memenuhi aneka kebutuhan
sosial
·
Sulit mmebuat pilihan moral dalam menjalankan tanggung
jawab sosial
Argumen pendukung perlunya tanggung jawab sosial
·
Kebutuhan dan harapan masyarakat mengalami perubahan
·
Semua manusia mempunyai tanggung jawab sosial moral
(kewajiban moral)
·
Bisnis tidak boleh hanya sekedar mengeksploitasi sumber
daya yang terbatas
·
Bisnis akan lebih bisa berkembang dalm lingkungan sosial
yang lebih baik
·
Untuk mengimbangi kekuasan bisnis yang sudah begitu besar
·
Bisnis memilki sumbersumber daya yang berguna bagi
kehidupan sosial
·
Untuk menjamin keuntungan bisnis jangka panjang
Isi tanggung jawab sosial
Terhadap relasi primer : memenuhi
semua kewajiban terhadap pihak-pihak yang terlibat langsung dengan bisnis kita.
Terhadap relasi sekunder :
bertanggung jawab atas operasi dan dampak bisnis kita terhadap masyarakat dan
lingkungan sosial pada umumnya.
Tanggung jawab terwujud dalam dua
bentuk
·
Positif : Melakukan kegiatan-kegiatan yang bukan
didasarkan pada pertimbangan untung rugi, melainkan didasarkan pada
pertimbangan demi kesejahteraan sosial.
·
Negatif : Bisnis menahan diri untuk tidak melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu, yang sebetulnya menguntungkan dari segi bisnis,
tapi dari segi sosial merugikan kepentingan dan kesejahteraan sosial
masyarakat.
Dari segi etika, tanggung jawab
bisnis scara negatif, harus dilaksanakan yang cara positif tidak wajib
Akan tetapi, sejauh mampu dari
segi ekonomi, maka dia wajib secara moral untuk sosialnya dengan cara positif
Luas dan jangkauan serta isi
konkret dari tanggung jawab ini, diserahkan kepada pelaku bisnis itu sesuai
situasi konkret yang dihadapinya.
Etika bisnis (kewajiban karyawan dan perusahaan)
Kewajiban karyawan terhadap perusahaan
1. Tiga kewajiban utama :
·
Kewajiban ketaatan : Mematuhi semua aturan dan perintah
serta petunjuk yang wajar dari atasannya
·
Konfidensialitas : wajib menyimpan informasi konfidensial
yang telah diperoleh dalam menjalankan suatu profesi
·
Kewajiban loyalitas : mendukung tujuan perusahaan dan
menghindari segala sesuatu yang merugikan kepentingan perusahaan
Kesulitan utama disini : adanya
conflict of interst = konflik antara kepentingan pribadi dan kepentingan
perusahaan
2. Melaporkan kesalah perusahaan?
Bila seseorang karyawan mengetahui terjadinya
hal-hal yang tidak etis dalm perusahaan, bolehkah dia atau bahwak wajib
melaporkannya kepada instansi lain diluar perusahaan? Dia melanggar kewajiban
loyalitas atau tidak?
Syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi pembenaran moral atas hal itu :
·
Kesalahan perusahaan haru besar
·
Semua fakta tentang kesalahan harus jelas dan diketahui
dengan baik
·
Pelaporan dilakukan semata-mata untuk mencegah terjadinya
kerugian
·
Pemecahan masalah secara intern harus sudah ditempuh lebih
dahulu
·
Harus ada kemungkinan real bahwa pelaporan ini membawa
sukses
Kewajiban perusahaan terhadap karyawan
1. Tidak boleh mempraktekkan diskriminasi
·
Membedakan karyawan dengan alasan yang tidak relevan
·
Alasan tidak boleh diskriminasi
·
Diskriminasi dan favoritisme (kecenderungan
mengistimewakan orang tertentu)
2. Menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
Keselamatan kerja : adanya keamanan = bebas dari
resiko kecelakaan
Kesehatan kerja : tempat kerja sehat = bebas dari
gangguan kesehatan
Faktor keselamatan kerja : umumnya bersifat
langsung
Faktor kesehatan kerja : menyangkut jangka panjang
·
Pertimbangan eris pentingnya kesehatan dan keselamatan
kerja?
·
Sangkalan / pembelaan diri dari perusahaan
o Kecelakaan atau kerugian
si pekerja tidak secara langsung disebabkan oelh perusahaan
o Si pekerja menerima resko
kerja denga sukarela
Masalah : kerugian yang bukan dialami langsung
oleh si pekerja, tapi keturunannya. Siapa yang bertanggung jawab?
Kesimpulan : syarat yang harus dipenuhi supaya
resiko kesehatan dan keselamatan kerja, dapat diterima :
·
Harus tersedia pekerjaan alternatif
·
Para pekerja diberi informasi memadai tentang resiko kerja
itu
·
Pekerja sukarela dan tanpa paksaan memilih menerima
resiko tersebut
·
Mereka harus diberi imbalan ekstra untuk mengimbangi resiko
·
Perusahaan wajib meminimalkan resiko bagi sipekerja
·
Produk yang dikerjakan berguna bagi masyarakat luas
3. Memberi gaji yang adil
·
Dua pandangan tentang gaji :
o Liberalistis : upah/gaji
= imbalan bagi prestasi
o Sosialistis : Gaji harus
sesuai dengan kebutuhan pekerja
·
6 faktor penting dalam mempertimbangkan gaji yang adil
o Upah minimum (sesuai
hukum)
o Upah yang lazim dalam
sektor industri atau daerah tertentu
o Kemampuan perusahaan
o Sifat khusus pekerjaan
tertentu
o Perbandingan dengan
upah/gaji lain dalam perusahaan
o Perundingan upah yang
fair
·
Masalah khusus : senioritas, pembayaran khusus dan
kenaikan gaji yang dirahasiakan
Etika lingkungan hidup
Alam di ambang kepunahan
·
Dibanyak negara terjadi erosi tanah yang semakin parah
·
Permukaan air tanah di bberapa tempat di dunia mengalami
enurunan
·
Antara sekarang dang tahun 2050 suhu udara diperkirakan
akan naik antara 1.5 sampai 4.5 derajat celcius
·
Lapisan ozon menunjukkan gejala nyata telah mengalami
kerusakan
·
Jumlah penduduk dunia msih terus bertambah
·
Hubungan ekonomi inernasional berperan pula dalam
kerusakan lingkungan
·
Indonesia tidak luput dari masalah lingkungan yang berat
·
Dengan keyataan-kenyataan diatas maka masalah lingkungan
sudah menjadi masalah serius bagi umat manusia.
Pola pendekatan yang merusak
·
Eksploitasi alam : pendekatan bersifat teknokaratis
egosentris
·
Pencemaran lingkungan
o Dalam bidang ekonomi
modern
o Dalam bidang hidup
sehari-hari
Dampak pendekatan yang merusak
·
Merusak kelestarian biosfer : merusak keseimbangan dan
keutuhan kehidupan di bumi di dalamnya manusia.
·
Mengancam generasi yang akan datang : merusak apa yang
menjadi hak mereka
Tantangan etika mengubah sikap
·
Perlu dibangun kesadaran moral akan niali ontologis
segenap makhluk hidup
·
Manusia hrus segera mengubah sikapnya terhadap alam. Piet
Leenhouwers (seorang guru besar filsafat di tilburg dan eindhoven) menegaskan :
manusia harus mundur selangkah, dari raja despotis semesta alam, pusat dunia
dan kosmos, menjadi hamba, sebagai bertanggungjawab, yang juga tergantung dari
kosmos (dari egosentris ke ekosentrisme)
·
Dua sikap ekstrim harus ditolak :
·
Sikap yang tepat terhadap
o Memandang dan
memperlakukan alam sejauh berguna bagi manusia dan menguasainya sejauh
dimungkinkan oleh kemampuan teknologi semata
o Faham ’mistisisme alam’ :
alam tidak boleh diapa=apakan
Materi KMP.
Comments
Post a Comment